MENERAWANG BAYANG-BAYANG MALAM
Puisi Erick Hidayat
Di suatu siang…
(saat itu) yang tak terduga;
Ketika hati ini harus bergetar dan berdebar kembali
oleh segumpal hasrat— bergelora— seakan memaksa aku
harus bertemu
kamu…
disana— di taman itu.
Hingga kini, Kita tak pernah bisa tau…
Mengapa waktu bisa mempertemukan kau dan aku
Waktu itu…
Kulihat semua;
Matamu, bibirmu, juga rambutmu yang hitam panjang
yang semua itu memaksa hati ini untuk berkata,
Kau manis…
Namu kini,
Waktu hanyalah sekedar waktu…
Berjalan tak mampu dilarang,
seperti keinginanmu yang tiba- tiba kembali menjelang.
Membuatku menerawang…
bayang-bayang malang
ditengah dendangan bulan dan bintang.
Aku sudah tak mampu lagi bercerita
akan keadaan kita yang jauh berjarak mata ini
Tapi, itu bukanlah alasan semata bagi kita untuk berpisah…
Jika kita setia dan saling percaya?
Kau tahu? Aku selalu berusaha…
Untuk menjadi yang terbaik!
Aku ingin kau bahagia…
Untuk seperti yang kau pinta…
Agar bisa selalu dekat bersama—
berbagi cerita— berbagi cinta.
Namun, kau lihat!
Realita begitu tegas dan bijaksana
hingga aku terhempas dalam dilema
Namun semua berpulang kepada Dia
Yang Maha Kuasa…
Apalah aku ini..?
Namun, setidaknya masih segar ku ingat.
Kau yang berbaju putih
sempat bejalan bersamaku
hingga kau melambai
disaat pamit pulang.
dan senjapun mengenang.
Copyright © Erick Hidayat